Di alam, warna-warna kuat seperti merah dan oranye sering kali menjadi sinyal alarm: “Hati-hati, beracun!” Nada seperti itu memberi sinyal dan dengan demikian melindungi pemakainya agar tidak dimakan. Tentu saja, hal ini juga berlaku untuk bunga terompet, yang bunganya berwarna merah, kuning, atau oranye mencolok, indah sekaligus beracun.
Apakah terompet panjat beracun?
Terompet panjat (Campsis) beracun dan menyerang seluruh bagian tanaman, terutama buah dan biji. Iritasi kulit dapat terjadi jika terkena, dan jika tertelan dapat menyebabkan muntah-muntah, diare. Kebingungan dengan terompet malaikat yang lebih beracun (Brugmansia) mungkin terjadi.
Memanjat terompet dapat menyebabkan iritasi kulit
Ngomong-ngomong, bukan bunganya yang beracun, tapi seluruh bagian tanaman - terutama buah dan bijinya. Namun, belum ada kesepakatan mengenai seberapa beracun sebenarnya tanaman tersebut. Pada dasarnya terompet panjat dianggap sangat beracun sehingga menyebabkan iritasi kulit jika bersentuhan dan muntah diare jika tertelan.
Bahaya kebingungan: bunga terompet dan terompet malaikat bukanlah hal yang sama
Bunga terompet, juga dikenal sebagai terompet panjat, sering disalahartikan sebagai terompet malaikat yang sangat beracun. Namun kedua tumbuhan tersebut tidak berkerabat satu sama lain, karena bunga terompet (Campsis) termasuk dalam famili pohon terompet, sedangkan terompet bidadari (Brugmansia) yang jauh lebih berbahaya adalah famili nightshade.
Kiat
Saat menanam dan memotong terompet panjat, gunakan sarung tangan jika memungkinkan (€9,00 di Amazon) untuk menghindari ruam yang menyakitkan dan iritasi kulit lainnya.