Bagaimana cara mengenali pohon akasia? Ciri penting, misalnya, adalah daun pohon yang meranggas. Karena sifat-sifat tertentu, akasia dapat dengan mudah dibedakan dari pohon lainnya. Namun tahukah Anda sebenarnya seperti apa bentuk daun akasia? TIDAK? Kemudian Anda akan mengetahui semua yang perlu Anda ketahui di artikel berikut.
Seperti apa bentuk daun akasia?
Daun akasia berseling, menyirip, dan bentuk serta warnanya bervariasi tergantung spesiesnya. Contohnya adalah akasia perak dengan daun menyirip berwarna abu-abu kehijauan, dan akasia air dengan daun sempit berwarna hijau dan tepi halus.
Informasi umum tentang daun akasia
Akasia jarang menggugurkan daunnya. Pohon gugur sebenarnya adalah tanaman yang selalu hijau. Daunnya berseling dan menyirip, tetapi bentuk luarnya bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Beberapa varietas akasia tercantum di bawah sebagai contoh.
Beda spesies, beda bentuk daun
- akasia air: hijau, daun sempit dengan tepi halus
- akasia perak: daun berwarna abu-abu kehijauan, tidak menyirip, daun individu banyak dengan panjang hingga 18 cm
- akasia blackwood: bertangkai pendek, daun berwarna hijau, memanjang, berbentuk telur
- akasia Muga abu-abu: daun bergantian, hijau menyirip, tepi halus
- Dietrich Acacia: daun kusam, berwarna biru kehijauan, memanjang, tepi halus, tegak
- Quorn Acacia: tepi daun halus, bentuk memanjang, hijau
Daun akasia berubah seiring waktu
Akasia muda mempunyai tangkai daun yang normal. Ketika pertumbuhan meningkat, hal ini semakin merata. Pengetahuan ini sangat berguna untuk menentukan umur pohon akasia Anda. Ngomong-ngomong, fotosintesis terjadi di tangkai pohon akasia.
Daun akasia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri
Akasia tidak hanya mempunyai duri yang tajam untuk melindungi diri dari pemangsa, namun juga melindungi diri dengan bantuan daunnya. Jika dedaunan dimakan oleh binatang, akasia menghasilkan etena, aroma kuat yang memperingatkan pohon-pohon gugur di daerah tersebut. Ini kemudian menghasilkan tanin beracun, yang disebut tanin. Ini mempunyai efek racun pada pencernaan hama, sehingga mereka tidak lagi mengunjungi pohon akasia di kemudian hari.