Jelatang emas: Tanaman liar yang dapat dimakan dan memiliki banyak manfaat

Daftar Isi:

Jelatang emas: Tanaman liar yang dapat dimakan dan memiliki banyak manfaat
Jelatang emas: Tanaman liar yang dapat dimakan dan memiliki banyak manfaat
Anonim

Banyak orang menganggap jelatang emas, yang termasuk dalam keluarga mint, hanyalah rumput liar yang terkadang mengganggu, meskipun daun dan bunga tanaman liarnya sangat lezat. Namun itu bukan satu-satunya alasan mengapa tanaman tahunan terkadang dibudidayakan di taman; pertumbuhannya yang kuat dan bunganya yang berwarna kuning cerah juga memiliki nilai hias yang tinggi. Belum lagi kemungkinan kegunaan lain, karena pada jaman dahulu jelatang emas dianggap sebagai tanaman obat.

Makan jelatang emas
Makan jelatang emas

Apakah jelatang emas bisa dimakan?

Jelatang emas dapat dimakan dan lezat. Bunga, daun, dan akarnya bisa dimakan. Tanaman ini mengandung bahan-bahan berharga seperti vitamin, mineral, dan elemen pelacak dan sebelumnya digunakan sebagai tanaman obat.

Panen dan gunakan

Pada dasarnya seluruh bagian tanaman jelatang emas yang mekar antara bulan April hingga Juli ini layak untuk dikonsumsi. Bunganya yang berwarna kuning keemasan mengandung banyak nektar - salah satu alasan mengapa tanaman ini merupakan padang rumput yang penting bagi lebah. Bukan tanpa alasan bahwa jelatang emas juga disebut "hisap lebah" - dan karena itu rasanya manis seperti madu. Mungkin Anda masih ingat rasanya di masa kecil, karena banyak anak yang selalu senang menghisap bunga jelatang mati. Namun daunnya yang empuk dan pucuk mudanya juga memiliki rasa yang sangat khas dan rasanya enak baik mentah untuk salad maupun dimasak atau direbus seperti bayam liar. Dari musim gugur Anda juga dapat memanen akarnya dan menyiapkannya sebagai sayuran - mirip dengan salsify. Pada prinsipnya, pemanenan dapat dilakukan sepanjang tahun.

Bahan jelatang emas

Jelatang emas tidak hanya rasanya sangat enak, tetapi juga mengandung banyak vitamin, mineral, dan elemen pelacak. Selain minyak atsiri, flavonoid dan saponin serta tanin dan lendir, jelatang emas mengandung boron, kalsium, zat besi, kalium, tembaga, magnesium, fosfor, belerang dan seng.

Perhatian, risiko kebingungan

Jika Anda tahu seperti apa jelatang emas, Anda mungkin tidak akan langsung bingung. Namun tetap disarankan untuk berhati-hati, karena tanaman hutan yang tumbuh di lokasi serupa terlihat sangat mirip dengan jelatang emas. Namun, bisa juga dimakan, meski rasanya lebih asam dan lebih aromatik. Namun, Anda dapat membedakan tanaman dari baunya sebelum dipetik, karena sari hutan memiliki aroma yang jauh lebih kuat daripada jelatang emas.

Jelatang emas sebagai tanaman obat

Dahulu, jelatang emas banyak diminati tidak hanya sebagai sayuran, tetapi juga sebagai tanaman obat, terutama untuk masuk angin. Infus yang terbuat dari bunga atau daun segar dikatakan memiliki efek antiinflamasi dan diuretik, dan tanaman ini juga dikatakan memiliki efek antibakteri. Anda juga bisa mengeringkan daun mudanya dan menikmatinya bersama ramuan lainnya sebagai campuran teh herbal buatan sendiri.

Kiat

Jika Anda pergi mengumpulkan di alam, sebaiknya jangan memetik jelatang emas langsung di pinggir jalan (sibuk) dan tepi ladang, karena dapat terkontaminasi dengan polutan dan pestisida.

Direkomendasikan: