Benih Monkshood: Seberapa beracunkah benih tersebut?

Daftar Isi:

Benih Monkshood: Seberapa beracunkah benih tersebut?
Benih Monkshood: Seberapa beracunkah benih tersebut?
Anonim

Bukan tanpa alasan bahwa biksu biru (Aconitum napellus) juga memiliki nama umum “kematian kambing”: lagi pula, tanaman ini adalah salah satu tanaman keras paling beracun di seluruh Eropa, dengan konsentrasi racun di akar dan biji menjadi yang tertinggi.

kebhikkhuan beracun
kebhikkhuan beracun

Apakah benih biksu beracun?

Biji biksu biru (Aconitum napellus) sangat beracun karena mengandung aconitine dan alkaloid lainnya dalam konsentrasi tinggi. Keracunan dapat menyebabkan mual, kepekaan terhadap dingin, aritmia jantung, kram, kelumpuhan, dan kegagalan peredaran darah.

Hati-hati saat menabur biksu di taman

Sebelum menabur biksu, Anda harus mempertimbangkan apakah tanaman tersebut membahayakan anak-anak yang bermain di taman Anda. Karena benih biksu adalah perkecambahan gelap, menaburnya langsung di tempat tidur setidaknya tidak menimbulkan bahaya langsung bagi hewan peliharaan yang berkeliaran bebas di taman. Namun, menyentuh tanaman saja dapat menyebabkan mati rasa, bahkan pada kulit yang tidak terluka. Kemungkinan gejala keracunan (akibat aconitine dan alkaloid serta alkamine lainnya) bila dikonsumsi adalah:

  • mual parah
  • Sensitivitas terhadap dingin
  • Aritmia jantung
  • kram parah
  • Kelumpuhan
  • Kelumpuhan peredaran darah yang mengakibatkan kematian (saat sadar penuh)

Simpan benih dengan aman

Agar anak-anak atau hewan peliharaan tidak mengalami kecelakaan dengan benih biksu, Anda harus menyimpan benih yang dibeli dan dipanen sendiri di tempat yang tertutup rapat dan ditandai dengan jelas sampai disemai. Ada baiknya juga untuk memotong tanaman segera setelah berbunga agar benih tidak dapat terbentuk.

Kiat

Anda juga harus berhati-hati saat membagi dan mentransplantasikan biksu untuk peremajaan dan perbanyakan. Bahkan sejumlah kecil akarnya dapat menimbulkan efek yang sangat beracun jika tertelan oleh hewan peliharaan seperti anjing atau kelinci. Oleh karena itu, akarnya harus segera dimasukkan kembali ke dalam tanah saat tanam dan jangan pernah ditinggalkan tanpa pengawasan.

Direkomendasikan: