Pir batu populer karena bunganya yang subur dan warna dedaunannya yang indah. Biji dan daun beberapa spesies mengandung glikosida dalam jumlah yang sangat sedikit. Anda harus makan buah-buahan kecil yang tak terhitung jumlahnya untuk merasakan efek negatifnya.

Apakah pir batu tembaga beracun?
Pir batu tembaga tidak beracun, namun menghasilkan buah yang rasanya manis dan dapat dimakan. Serviceberry umum mengandung sedikit glikosida dalam biji dan daunnya, yang hanya dapat menyebabkan efek negatif seperti mual atau diare jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak.
Pir batu tembaga (sering disebut sebagai pohon kismis) menghasilkan selimut bunga putih berbentuk bintang di musim semi. Di akhir musim gugur, buah ini berkembang menjadi buah kecil berwarna biru kehitaman dan rasanya manis yang dapat dikeringkan atau dibuat selai.
Common serviceberry (lat. Amelanchier ovalis) kurang umum dan memiliki karakteristik eksternal yang sama:
- Semak setinggi 1-3 meter,
- bunga putih,
- daun berbulu di bagian bawah,
- buah biru kehitaman.
Serviceberry biasa mengandung sedikit glikosida pada biji dan daunnya. Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar - bahkan oleh hewan - mual, mual atau bahkan diare kadang-kadang dapat terjadi.
Kiat
Nama “rock pear” berasal dari kemiripan pertumbuhannya dengan pohon pir, namun rock pear berasal dari genus yang berbeda.