Pakis mempunyai reputasi tumbuh tanpa henti di hutan Jerman dan tempat lain di dunia. Banyak tukang kebun menghargai berbagai jenis pakis di surga hijau mereka sebagai tanaman hias dan tampak tropis. Tapi bagaimana dengan toksisitasnya?
Apakah pakis beracun bagi manusia dan hewan?
Semua spesies pakis dianggap beracun, terutama pakis pakis yang beracun di Jerman. Keracunan pakis dapat menimbulkan gejala seperti muntah, diare, sakit perut, gagal jantung, dan gangguan penglihatan. Hewan dan manusia tidak boleh mengkonsumsi atau menghirup pakis.
Semua spesies pakis beracun
Semua jenis pakis dianggap beracun - ada yang lebih beracun, ada yang lebih sedikit. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam mengonsumsi pakis jenis apa pun. Menghirup spora yang ada di bagian bawah daun saja sudah bisa menimbulkan akibat negatif.
Pakis Adler – pakis paling beracun di Jerman
Pakis pakis yang banyak ditemukan di Jerman merupakan salah satu jenis pakis paling beracun di negeri ini, diduga sporanya yang mengandung enzim thiaminase mempunyai efek karsinogenik dan merusak sumsum tulang. tubuh. Selain spora, daunnya juga beracun. Mereka mengandung glikosida hidrogen sianida dan saponin beracun. Daun muda khususnya berbahaya!
Pakis Cacing: Sebaiknya hindari pengobatan cacing
Meskipun pakis cacing sebelumnya dikonsumsi sebagai obat cacingan, namun sebaiknya tidak dikonsumsi. Kematian akibat memakan pakis ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Rimpang dan batang tanaman muda khususnya sangat beracun. 100 g saja sudah berakibat fatal bagi seekor sapi.
Gejala keracunan pakis
Baik hewan seperti kucing dan anjing maupun manusia bereaksi terhadap pakis dan menunjukkan gejala berikut ketika diracuni:
- Muntah
- Diare
- Sakit perut
- Pingsan
- Gagal jantung
- Masalah penglihatan
- gangguan motorik
- Gangguan pada urutan pergerakan
- Masalah pernapasan
Tips & Trik
Bila digunakan secara eksternal, pakis tidak beracun dan dapat digunakan, misalnya untuk sakit kepala, rematik, kram kaki, dan asam urat.